Togetherness in The Story LKMM

Minggu, 13 Oktober 2013



                 Tepat pada hari Kamis tanggal, 3 Oktober 2013 kami mahasiswa mahasiswi STIE Musi Palembang mengadakan Latihan Ketrampilan Mahasiswa Manajemen (LKMM).

                 Beberapa hari sebelum tanggal 3 kami sudah disibukkan untuk mengurus surat menyurat mengenai surat izin orang tua , maupun surat izin tidak dapat mengkuti pelajaran. Dan pada tanggal 3 Oktober kami diajak berkumpul untuk pengarahan hal apa saja yang harus dipersiapkan pada saat pelaksanaan LKMM. Pertama-tama kami mengumpulkan surat izin orang tua sedangkan surat izin kuliah telah kami kumpulkan kepada guru yang bersangkutan. Disana kami diajak bermain beberapa games dan juga pada sesi itu kami di minta untuk mengajukan diri siapa yang siap dan mampu menjadi ketua dalam kelompok. Dan saya pun mengajukan diri sebagai ketua kelompok tak hanya saya,
tapi teman teman saya pun beberapa ada yang mengajukan diri sebagai ketua , tak di sangka mereka adalah teman dekat saya jelas nya 1kelas , awal nya saya tidak menyangka bahwa kami bisa menjadi berani pada saat itu. Kelompok di bagi menjadi 8 dan masing-masing ketua harus dapat memikirkan 1 nama seorang pahlawan. Awalnya saya memikirkan seorang pahlawan yaitu R.A. Kartini, namun ternyata teman saya yang sebagai ketua juga telah memakai nama itu, terpaksa saya harus memikir ulang. Pada akhirnya yang terfikir adalah nama seorang pahlawan pendidikan yaitu “KI HAJAR DEWANTARA”, nama itu lah yang menjadi kelompok saya nanti pada saat pelaksanaan LKMM resmi dimulai.

Kelompok "KI HAJAR DEWANTARA"
            Setelah selesai menetukan nama kelmpok mulailah kami di pesilahkan dari maing masing ketua memilih 3 orang yang bisa kami percaya untuk menjadi anggota. Yang pertama saya memilih kak Pramono, lalu yang kedua saya memilih Meiliana yang tak lain adalah sepupu saya sendiri, dan yang terakhir saya memilih Hirakawa yang sesungguhnya tak saya kenal, tapi saya percaya bahwa dia mampu memaksimalkan kelompok yang saya pimpin. Setelah diberi 3 kesempatan untuk memilih sisanya kami dipersilahkan untuk kembali memilih namun tidak diperbolehkan untuk melihat kearah peserta. Yang pasti kami memilih menggunakan insting. Cukup menegangkan karena kami sangat berharap bahwa orang orang yang kami pilih adalah orang orang yang berkwalitas dan mampu diajak bekerja sama. Setelah pembagian kelompok sudah fix mulailah kami di beri pegarahan mulai dari peralatan yang harus dibawa hingga yang dilarang. Dan kami juga diarahkan untuk menetukan beberpa sikap, ada 6 sikap yang telah kami tentukan dan kami sepakati. Sikap itu lah yang harus kami terapkan pada saat LKMM berlangsung, tak hanya itu sikap itu harus mampu kami bangun agar tumbuh dalam diri kami masing-masing dengan baik.
6SIKAP
Ke Enam prinsip itu adalah:
1.      BERANI
2.      DISIPLIN
3.      BERTANGGUNG JAWAB
4.      KEPEDULIAN
5.      KREATIF
6.      BEKERJA SAMA

            Saat pegarahan sudah dijelaskan semua, saya dan anggota kelompok saya berkumpul di Gazebo untuk membagi tugas. Dan akhirnya pulang kerumah

masing-masing pada waktu yang sudah menjelang malam. Sesampainya dirumah sayapun sibuk mepersiapkan perlengkapan serta peralatan yang akan dibawa pada esok harinya, hingga larut malam saya semua telah siap dan kekurangannya saya lengkapi keesokan harinya.

            Pagi pagi sekali pada hari Jumat, 4 Oktober saya sudah bangun tepatnya pukul 04.00WIB, dan saya pun bergegas untuk mngingatkan kembali kepada anggota saya apasaja yang akan dibawa pada LKMM ini. Setelah saya mandi pagi dan mengecek kembali barang-barang saya, pagi itu pun saya pergi kepasar untuk berbelanja sayur-sayuran yang akan kami bawa nanti. Pada pukul 06.00 saya berangkat dari rumah menuju kampus dengan barang yang cukup banyak sebab 3 hari 2 malam berada disana. Sesampai di kampus, saya berkumpul dengan kelompok saya yaitu meili, kak pram, kawa, indah, novia, novita, dan juga kezia. Kamipun mengumpulkan barang barang yang telah ditetapkan. Waktu menunjukan pukul 7.15, semua peserta diajak untuk berkumpul dilingkaran yang berada diarea parkir kampus. Kami pun diarahkan untuk berbaris sesuai dengan kelompok masing-masing. Saya juga diarahkan untuk mengabsen aggota saya. Ketika diabsen, dari kelompok saya ada 1 rang yang belum datang, yaitu sherli. Dan ternyata sherli tak juga datang mungkin ia mengundurkan diri. Pada saat berbaris kami juga diberi intruksi oleh pak Dedi agar kami harus tepat waktu sampai ditempat tujuan yaitu berangkat pukul 07.30 dan harus sampai pukul 09.30 di Inderalaya KM.42 tepatnya disamping sekolah alkitab dan kami hanya dibekalikan uang Rp.72.000,00 dan tidak diperbolehkan menggunakan uang pribadi kami masing-masing adapun kendaraan pribadi masing-masing dan juga tidak di pernolehkan berinteraksi terhadap kelompok lain. Pada saat itu juga kami semua di suruh mengumpulkan uang atau dompet yang kami bawa, semua itu dikumpulkan kepada kakak PK (Pendamping Kelompok), ternyata kakak PK kami adalah kak Daud. Pada pukul 7.30 kami pun berangkat dari kampus, cukup membingungkan buat saya sebagai ketua kelompok. Karena saya belum cukup berpengalaman saya ingin melatih diri saya agar saya mampu menjadi seorang pemimpin. Saya pun berpikir cukup keras solusi apa yang bisa kami lakukan agar sampai pada tujuann dengan tepat waktu. Kelompok saya pun akhirnya berhenti berjalan didepan gerbang ST MUSI.

            Sejenak kami berpikir didepan gerbang, ternyata satpam atau penjaga gerbang kampus pun menghampiri kami dan menanyakan apa yang sedang kami lakukan dan tujuan kami. Kami pun menjelaskannya, dan ternyta bapak itu mau membantu kami dia memberitahukan kami rincian-rincian cara agar kami dapat sampai pada tujuan. Di sana kami menyewa 1mobil angkot, yang seharusnya dikenakan tarif 27ribu kami menawarnya menjadi 25ribu saja dan mamang angkot itu pun mau membantu kami. Kami pun menuju rumah makan pagi sore, karena di tempat itu biasa bus unsri (indralaya) lewat. Tak perlu menunggu waktu lama sesampainya di sana kami langsung melihat beberapa bus sudah mengantri didepan. Pada saat itu kami kembali bingung untuk mentolerasikan berapa tarif yang akan kami keluarkan pada saat itu. Sebagian dari kami ada yang mengamen di sekitaran jalan, dan sayangnya kami hanya mendapatkan 10ribu saja. Sedangkan yang lain masih melakukan transaksi tawar menawar terhadap sopir bus tersebut. Karna telah lelah akhir nya kami menawarkan 45ribu dan sopirpun setuju dengan tawaran itu. Kami pun bergegas siap-siap dikarenakan waktu yang cukup singkat. Sepanjang perjalananpun kami juga memikirkan cara selanjutnya agar dapat sampai di tempat.

Menumpang Mobil Pengangkut Batu Bara
            Sesampainya kami di inderalaya renacananya mau menyewa angkot kembali berhubung tarif yang begitu besar dan tidak sesuai dengan uang yang kami punya akhirnya kami pun mecoba mencari tumpangan sampai ketujuan (KLOROK). Dan kami mendapatkan mobil pengangkut batu bara, kami pun menumpang di sana dengan keadaan serba kehitaman dikarenan bekas bekas dari batu batu bara tersebut. Itu adalah salah satu pengalaman pertama tidak hanya buat saya namun teman teman yang lain pun mungkin juga merupakan pengalaman pertama mereka. Dan akhirnya kami pun sampai pukul 10.15 di depan gerbang lokasi.



Kami pun kembali berkumpul sesuai kelompok dan masuk satu persatu ke dalam lokasi. Ternyata disana kami telah disiapkanm suguhan yang sangat nikmat berupa air jamu dan juga singkong rebus.
Air Jamu

Kami dipersilahkan untuk menghabiskan air sebanyak 3 putaran dan juga singkong 1potong yang harus dihabiskan sebanyak 2 putaran dan sumbu pada singkong disimpan.







Dan mulailah kami berbaris didepan aula untuk menyebutkan secara lantang dan bersamaan ke-6 sikap yang akan kami olah disana. Setelah itu kami di suruh membuat yel-yel kelompok kami menggunakan la

gu “SUSIS” yang dibantu oleh kak pramono. Dan terdengar suara sirine yang mnandakan bahwa kami harus segera berkumpul. Ternyata pak dedi memberikan kan kami pengarahan kembali, untuk melakukan pemilihan kapten. Cukup banyak perdebatan yang dilalui. Dan termyata yang terpilih adalah Pak Singgih. Setelah melewati masa yang menegangkan kami pun dipersilahkan untuk makan dengan makanan yang telah di sediakan.



            Kami pun kembali diarahkan untuk melakukan “EXSPLOSURE” dengan syarat harus keluar dari radius 5KM dari lokasi kami berada saat itu. Dan yang harus di cari adalah nasi , lauk , dan sayur dan 1 susu kotak cair  untuk di makan pada malam hari kami hanya di bekali uang sebanyak 45ribu, dan uang tersebut tidak diperbolehkan untuk membeli makanan namun hanya diperbolehkan untuk uang transportasi. Kami berjalan keluar dan kembali mencari tumpangan , kami menemukan mobil pickup untuk bisa kami tumpangi hingga sampai ke terminal inderalaya. Kami pun langsung mengambil keputusan untuk mengamen, cukup beragam dari yang menolak hingga ingin membantu. Uang hasil ngamen yang kmai dapatkan adalah 95ribu rupiah saja dan kami pergunakan untuk membeli nasi , lauk, dan sayur. Serta susu kotak cair yang telah masuk sebagai syarat sebelumnya. Semua sudah terpenuhi secara maksimal dan kami pun kembali ke lokasi. Dan kembali berkempul lalu mengumpulkan semua makanan kepada kak daud. Kami di persilahkan untuk mendirikan tenda hingga waktu yang ditentukan, sebagian dari kami da yang mendirikan tenda dan ada pula yang bergegas mandi. Pada saat peluit sudah dibunyikan kamipun segera berkumpul kembali di aula dengan intruksi membawa alat makan yang sudah kami bawa. Mulailah kami semua bersama sama makan malam. Pada saat itu masih ada ada saja yang melakukan kesalahan. Tidak hanya 1yang menanggung namun semua ikut menanggungnya. Setelah selesai makan malam kami membereskan peralatan makan kami masing masing.

            Kami pun diputarkan sebuah vidio atau film pendek yang bermakna “sebutir nasi dan sedikit makanan sangat lah berharga”. Setelah mambahas soal film pendek itu kami pun di tugaskan untuk membuat drama. Drama tersebut berisi tentang apa yang telah terjadi pada saat explosure. Kami mencoba membuat drama tersebut sebagus mungkin dan semaksimal mungkin untuk menghibur teman teman lain disana. Setelah semua kelompok telah tampil kami pun di evaluasi, dan ternyata ada ada saja maslah dan kesalahan yang harus dipersalahkan untuk kami. Tapi kami tetap tidak menyerah dan berusaha meyakinkna diri bahwa kami memang layak untuk menjadi yang terbaik walaupun harus mengorbankan salah 1 anggota kelompok kami. Setelah sudah sama sama lelah saling menyerang 1 sama lain, kami semua dipersilahkan untuk istirahat. Karena saya belum mengantuk jadi saya berniat membantu kak pramono untuk berjaga malam. Dan ternyata pada pukul 00.30 tanggal 5 itu terdengar suara peluit yang berarti harus segera berkumpul. Saya segera membangunkan anggota kelompok saya. Dan segera berkumpul di depan aula, saat kami berkumpul ternyata ada salah satu kelompok yang belum berkumpul. Ternyata itu adalah kelompok teman saya dari kelompok “CUT NYAKDIEN”. Tak hanya mengkiraukan itu kami juga bingung apa yang akan kami lakukan pada saat malam itu. Giliran demi giliran kami lalui dan ternyata kami di beri tantangan untuk mencari 8 kelereng yang telah diaduk aduk dalam kotoran kerbau. Setelah kami membersihkan tangan dari kotoran kerbau tersebut kami pun di suruh untuk tidur kembali. Karena saya tidak bisa tidur lagi, akhirnya saya kembali menemani kak pramono untuk berjaga malam diluar tenda. Hingga akhirnya tepat pukul setengah 4 pagi tanggal 5 saya tidak tidur sama sekali. Sekitar jam 4 saya membangun teman teman saya yang ada didalam tenda untuk segera mandi. Setelah saya mandi dan teman teman bergantian mandi saya mencoba untuk beristirahat sebentar. Tak terasa ternyata sudah pukul 05.30 pagi.

            Dan kembali terdengar bunyi peluit lagi saatnya berkumpul. Kami pun kembali di beri pengarahan agar dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti outbound. Sesuai dengan kelompok yang ada dengan jumlah 8 kelompok maka ada 8 pos yang harus kami selesaikan semaksimal mungkin. Yang pertama kelompok saya mendapat giliran bermain pada pos menjatuhkan badan dan teman-teman lain mencoba menangkap. Beberapa dari kami sudah dapat melakukannya dengan baik namun ada 1 atau 2 orang yang belum maksimal dalam menjatuhkan badan nya. Ke-8 pos dapat kami selesaikan, pada saat pos tapak bumi kami tidak dapat melakukan 2 tantangan, di pos kapal pecah kami bisa melakukan dengan cukup maksimal karena kami dapat mengisi air hingga titik kelima. Dan hanya 2 permainan yang gagal kami selesaikan. Sehubung dengan keadaan diri yang sudah berkotor-kotoran pak singgih pun menyuruh kami berbaris dan menyirami kami dengan air sumur dengan menggunakan selang, pada saat itu lah terjadi mandi masal. Mandi beramai ramai seperti itu juga adalah salah satu pengalaman yang tidak akan bisa saya lupakan. Setelah selesai mandi kami kembali di beri waktu untuk masak makan pagi dan membersihkan diri kembali. Kami pun mulai membagi tugas lagi, dengan waktu yang terbatas kami mencoba untuk memaksimalkan waktu dan pekerjaan kami. Ternyata waktu yang sangat terbatas itu membuat masakan kami mentah setengah, dengan makanan yang seadanya kami pun menerima dan kami makan tanpa sisa dengan bersama sama merasakan enak tidaknya makanan itu. Setelah selesai makan pagi kami kembali dievaluasi, kembali lagi ada adasaja kesalahan yang menyalah nyalah kan kami. Dan akhirnya kami mengalah demi ketentraman pada saat itu, kami pun menerima hukuman yang telah disepakati yaitu lari sebanya 250putaran. Baru sampai 2 putaran ada seorang teman kami yang jatuh kelehan (kambuh penyakit) termasuk saya yang lemah fisik. Tapi saya dan teman teman kelompok saya tetap bertahan dan mencoba untuk menerima apa yang telah menjadi kensekuensi kami. Namun karena takut akan banyak korban yang jatuh lagi. Hukuman pun dicabut lalu kami kembali dievaluasi namun bukan berarti kami semua bebas dari hukuman melaikan kami pun harus rela dijemur dalam posisi tiduran menghadap ke langit langit dengan cuaca yang cukup super panas.

            Setelah emosi agak mereda kami diminta untuk mengganti kelompok. Dan terbentuklah kelompok saya yang baru yang terdiri dari ketua ketua kelompok yang tersisih, tak lain yang beranggotakan saya sendiri, tessa, edo, lisa, putri, indah, manda, dan juga depi. Pada saat itu kami memilih edo sebagai ketua kelompok kami dikarenakan dia pria satu satunya dalam kelompok kami ini. Dan kami juga memilih Ko Jefrio sebagai PK kelompok kami. Setelah kelompok sudah diganti dan PK ditetapkan siapa ketua dari kelompok masing masing kami disuruh untuk memasak makan siang dan ditugaskan untuk membuat pertunjukan akapela. Dengan segara kami mempersiapkan semua dengan baik dan sebisa mungkin akan kami lakukan secara maksimal. Dan tibalah kami kembali berkumpul di aula untuk makan siang dan sesudah makan siang kami diberi waktu untuk latihan akapela. Pada saat latihan akapela kami kedatangan anggota baru yaitu jojor yang pada saat hukuman pingsan. Dengan senang hati kami menerima dan kembali berbagi tugas. Lagu yang kami bawakan adalah lagu yang berjudul “KEPOMPONG” kenapa kami menggunakan lagu itu. Kami menggunakan lagu itu karena kami merasa perjalan kami ini bagaikan kepompok yang dari sebuah kepompong dak akan berkembang menjadi kupu-kupu dan pada saat menjadi kupu-kupu itu lah berarti kamu siap untuk berpisah dan meninti kehidupan kami masing-masing. Waktu untuk tampilpun tiba, pada awalnya kami ingin menjadi yang pertama untuk tampil, tepapi berhubung kelompok lain ingin maju lebih dulu dan kami mendapatkan giliran nomor dua dari terakhir. Kami sangat senang karena apa yang telah kami tampilkan sudah sesuai rencana. Setelah semua berjalan lancar kami diberi waktu untuk isirahat di aula berbaring, saya berfikir akan ada renungan ternyata dugaan saya salah ternyata itu adalah waktu dimana kami semua diberi kesempatan untuk istirahat, tapi sayang nya saya tidak bisa tertidur seperti teman teman yang lain karena pada saat itu para panitia memfoto kami semua yang tertidur pulas. Kurang lebih satu jam kamipun dibangunkan. Dak disuruh berdiri, langsung saja kami disuruh untuk sesi public speaking, banyak hal yang saya dapat pada sesi ini terutama trik trik untuk mempengaruhi. Kebetulan saya berpasangan dengan tessa. Pada saat kami si suruh konsentrasi menahan tawa kami berhasil melakukan itu. Dan apalagi pada saat mempengaruhi orang sedih, saya dan tessa juga menangis. Saat mempengaruhi orang untuk tertawa dan saya berhasil membuat tessa tertawa terbahak bahak. Namun pada saat tessa mempengaruhi saya untuk tertawa, sebenar saya bisa menahan namun ko jefrio dan ce ela mempengaruhi tessa agar tessa dapat memecahkan konsentrasi saya tersebut.

            Sesudah public speaking kami kembali di suruh mandi dan menyiapkan makan malam. Pada saat selesai sesi makan malam kami dikejutkan dengan pak singgih yang memutar musik csesar, dengan spontan kelompok saya tanpa malu malu langsung berjoget dengan semangatnya. Selain joget bersama kami menerima giliran untuk naik ke panggung untuk berjoget tanpa malu dan ragu kami langsung naik ke atas panggung dan berjoget dengan semangat lagi. Setelah selesai berjoget ria kami kembali mendapatkan evaluasi dan pengarahan kembali, dan terjadilah perdebatan perdebatan antara panitia dan peserta. Selain itu saya juga sempat berdebat dengan salah satu peserta dari kelompok lain. Karena fisik saya yang tidak kuat maka saya dan lisa menyerah karena tidak ingin mengambil resiko. Dikarenakan dari pagi fisik saya sudah mulai melemah saya merasa tidak sanggup lagi untuk melanjutkan sesi perdebatan tersebut. Akhirnya saya menetap diruangan panitia bersama lisa untuk istirahat sampai keesokan paginya pada hari minggu, tanggal 6 saya dan lisa terbangun pukul 04.30 pagi. Dan berniat untuk mengikuti kegiatan karena kami sudah merasa sedikit lebih baik. Saya pun kembali ketenda setelah saya menggosok gigi dan cuci muka. Saya berbaring baring ketenda hingga kembali terdengar bunyi peluit. Dan berkumpul kembali ke aula. Kami di beri arahan untuk masak pagi dan bagi yang berumat khatolik mengikuti misa.

            Selesai dari itu kami pun sarapan pagi dan diberikan tugas untuk membuat sebuah laporan dan proker yang harus dilaksanaan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Adapun sesi curhat antara peserta dan susunan kepanitiian, dan ternyata pak dedi ulangtahun dihari sabtu kemrinnya . kami pun menyanyikan lagu dan foto” bersama. Kembali kami ditugaskan untuk membereskan tenda dan barang barang bawaan kami semua, dengan segera kamipun kembali lagi ke aula dengan membawa barang barang yang akan kami bawa pulang. Setelah kembali keaula kami para ketua baru dan ketua lama di kumpulkan kembali untuk membicarakan proker yang akan kami lakukan dalam jangka waktu sebulan. Setelah itu kami di persilahkan makan siang terlebih dahulu sebelum pulang, dan ada pula sesi foto bersama perkelompok. Dan juga mengambil barang barang yang sudah di titipkan ke PK lama yaitu kak daud. Dan akhirnya pun acara LKMM selesai dan berjalan dengan lancar, saya merasa sangat puas dengan apa yang telah saya jalani pada saat LKMM ini. Diperjalanan pulang kami agak sedikit mengalami kendala yaitu pecah ban. Namun itu tak menjadi kendala yang besar buat saya dan teman-teman lain. Mungkin masih banyak yang ingin saya tulis dan saya sampaikan disini secara terperinci namun, tak seluruh nya dapat saya tulis. Hanya sebagian dari perjalan 3hari 2malam yang dapat saya laporkan  secara singkat seperti ini. Mohon maaf jika masih ada kekurangan dari cerita ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 Grunge Girl Blogger Template Designed by Ipietoon Blogger Template
Girl Vector Copyrighted to Dapino Colada